Acara Deklarasi Ulama Se-Madura, Menggemakan Anies Baswedan Presiden Indonesia 2024

-


Redaksi : Busriyanto (Ketua DPD BroNies Sumenep, Madura)

Broniesupdate, Sampang --- Ribuan Santri, Ulama, Habaib dan Kyai se-Madura mendeklarasikan dukungan terhadap mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam acara Dzikir dan Doa bersama untuk negeri dan Deklarasi Ulama Madura untuk Anies Rasyid Baswedan Presiden RI 2024 (28/01/2023).

Acara yang juga dihadiri oleh emak-emak, alumni pondok pesantren, relawan Jarnas ABW dan simpul lain tumpah ruah di alun-alun Masjid Jamik Kota Sampang. Teriakan Anies Baswedan Presiden RI ke-8 pun terus menggema walaupun sosok sang idola tidak hadir di tengah-tengah Ummat.

Menurut pantauan redaksi  Broniesupdate di lokasi, acara tersebut sukses menyatukan kekuatan ummat se-Madura. Diluar dugaan kegiatan tersebut dihadiri para kyai sekaligus tokoh masyarakat yang datang dari berbagai kabupaten di Madura ,Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep. Dari Bangkalan yang hadir antara lain : KH. Saiful Qohhar, KH. Kholid Mahsus, KH. Imam Mahsus dan KH. Taufiq Hidayatulloh. Dari Sampang dihadiri oleh : KH. Ach Yahya Hamiduddin, KH. Mutamtam Damanhuri, KH. Muqtabir Sanhaji, Habib Habiburrohman, KH. Mahrus dan KH. Izzat Iraqi dan KH. Fauroq Alawi putra dari KH. Alawie Mohammad pelopor pergerakan rakyat Madura dalam kasus Nipa.

Adapun dari Pamekasan yaitu KH. Muhammad Rofi’I Baidhowi, KH. Ali Karrar Sanhaji, KH Ali Salim, KH. Abdullah Syarqowi, dan KH Imam Romli. Sedangkan Kyai dan tokoh masyarakat yang hadir dari : Sumenep antara lain KH. Fahri Sayyuti, KH Latfan Habibulloh dan KH. Sabki.


Ketua Panitia Pelaksana acara deklarasi, Yahya Mahmudin mengungkapkan ucapan terimakasihnya kepada seluruh Relawan dan semua pihak yang telah bekerjasama dengan para Ulama,Kyai, dan Habaib dalam kegiatan deklarasi ABW di Bumi Madura.

Menurut Ketua DPP RAMPAS (Rumah Aspirasi Masyarakat Pemilih Anies Sebagai Presiden Rebuplik Indonesia) ABD. Aziz Salim Syabibi, ST mengatakan bahwa Anies Baswedan sebagai pemimpin yang berintelektual tinggi dirasa cocok untuk memimpin Indonesia di era kemajuan teknologi saat ini.

“Mendukung dan memilih Anies adalah Pilihan yang tepat ditengah perkembangan dan persaingan Dunia di Zaman yg makin maju dengan teknologi dan sains maka diperlukan Sosok Pemimpin yang memiliki kemampuan intelektual.

Masyarakat menilai Anies Baswedan adalah calon presiden yang memiliki jaringan dan komunikasi internasional yang bagus untuk bisa membawa bangsa yang besar ini mampu bersaing, berkembang dan maju setara dengan bangsa-bangsa lain di Dunia.

“Anies memiliki kemampuan untuk memimpin Negeri ini karena beliau adalah seorang Intelektual, Akademisi juga memiliki Rekam jejak yang baik ketika Beliau jadi Rektor, Menteri dan Gubenur DKI Jakarta. Banyak torehan Prestasi yang didapat bukan saja dari dalam negeri bahkan dari luar negeri pun kerap kali di perolehnya.” Imbuhnya. 



Perlu diketahui  memimpin Jakarta adalah tidak mudah diatas banyaknya perbedaan Etnis, Suku, budaya, golongan dan Agama. Namun Anies mampu menghadirkan Kepemimpinan yang baik diatas perbedaan yang ada. Anies hadir sebagai Pemimpin bukan Penguasa, dengan kepemimpinannya beliau memperlakukan  warganya sama tidak dibeda bedakan.

Selama Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, semua diberi ruang dan tempat yang setara karena pada dasarnya semua memiliki Hak dan kewajiban yg sama, Anies mampu menghadirkan keadilan Sosial bagi semuanya dan Anies mencontohkan itu di DKI Jakarta.

Jakarta adalah Etalase Indonesia dan tentu kami berharap dan berjuang Anies jadi Presiden karena kita ingin Perubahan yg lebih baik utk Indonesia Jaya Rakyat sejahtera diatas keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia.

“Jadi tidak Salah kita dukung dan pilih Anies yang salah kalau kita tidak mendukung dan  Memperjuangkan Pak Anies untuk menjadi Presiden karena memperjuangkan dan memenangkan  Pak Anies adalah  memperjuangkan Kepentingan Rakyat dan bangsa Indonesia agar menjadi Negara yang Maju dan Sejahtera.” Tutupnya.

Acara deklarsi ini sebagai penguat jaringan dukungan rakyat terhadap Anies Baswedan di Madura dan diharapkan akan meluas sampai ke Kabupaten Lain di Provinsi Jawa Timur. Bronies

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

-
Gambar
Oleh: Tony Rosyid ( Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa) Gak perlu kaget! Semua tentang Anies akan selalu disoal. Tentang apa saja. Ini semua akan berhenti jika Anies tidak didorong untuk mencalonkan diri jadi presiden. Anies itu ancaman. Pertama, ancaman buat bisnis gelap. Segelintir orang terlalu kaya di Indonesia merampok uang negara dengan sangat leluasa. Anies terbukti dan akan selalu dianggap berpotensi menjadi penghalang. Kedua, Anies ancaman buat kepentingan politik pihak tertentu. Anies punya kans besar untuk menjadi presiden. Lawan politik akan terus menghalangi dan menjegalnya. Mereka tidak hanya pasang kuda-kuda, tetapi secara sistemik dan masif akan terus menyerang. Satu-satunya serangan yang dianggap paling efektif selama ini adalah "black campaign" atau "fitnah Anies". Mereka menggunakan pertama, buzzer. Ini orang-orang bayaran dan sangat profesional. Kedua, memanfaatkan pihak-pihak yang kecewa atau membenci Anies. Efek pilkada DKI tahun 2017 masih ...
Baca selengkapnya

Sandiaga Seharusnya Minta Maaf Kepada Anies, Itu Fitnah

-
Gambar
Oleh : Asyari Usman (Jurnalis Senior Freedom News) Setelah mencoreng nama baik Anies Baswedan perihal utang pilkada 2017, Sandiaga Uno seharusnya meminta maaf. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa setelah sholat istikharah dan konsultasi keluarga, dia dengan entengnya mengatakan tidak mau lagi melanjutkan masalah itu.   Sandiaga jelas telah mencemarkan nama baik Anies. Dia sendiri yang membeberkan utang Anies Rp50 miliar terkiat pembiayaan pilkada DKI 2017. Setelah diungkap isi perjanjian yang sebenarnya tentang uang yang dipinjam Anies itu, barulah Sandiaga sekarang menyatakan “case closed” alias masalah itu diakhiri. Isi perjanjian yang sebenarnya adalah: kalau menang pilkada 2017 itu, utang dianggap lunas. Tapi kalau kalah, Anies akan mengembalikannya. Klausul ini memang lain dari biasanya. Normalnya, kalau menang dikembalikan; kalau kalah dianggap lunas. Sandiaga mengatakan dia mengikhlaskan utang Anies itu setelah menerima masukan dari keluarga. Pernyataan ini sangat...
Baca selengkapnya

Anies Mengusung Politik Ahlak Bukan Politik Identitas

-
Gambar
Oleh: Yusuf Blegur (Kolumnis) Apa yang baik menurut manusia, belum tentu baik di hadapan Allah. Begitupun sebaliknya, apa yang buruk menurut manusia belum tentu buruk di hadapan Allah. Seperti halnya Anies  yang selalu dalam pandangan buruk konspirasi jahat. Anies justru terus menuai kebaikan rakyat karena politik ahlak yang menyertainya, bukan dari politik identitas. Begitulah sejatinya pemimpin yang selalu menghadirkan Tuhan dalam setiap helaan nafasnya, bukan pada kekuasaan politik manusia yang absurd. Sejak memangku jabatan gubernur DKI Jakarta, Anies merupakan  seorang  pemimpin yang menjadi langganan framing jahat. Pembentukan opini Intoleran, radikalis dan fundamentalis,  hingga dicap sebagai pengusung politik identitas sampai menjadi anasir teroris, kerapkali bertubi-tubi menerpa Anies. Identifikasi personal yang sangat kentara sebagai upaya pembunuhan karakter figur Anies, begitu gencar dilakukan secara terstruktur, sistematik dan masif. Menghujani dengan...
Baca selengkapnya