Berbeda Dengan Anies, Heru Budi Akan Perketat Izin Masuk Jakarta
Broniesupdate, Jakarta --- Menjelang perayaan hari raya Idul Fitri 1444H, Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono melontarkan pernyataan yang menjadi sorotan publik. Heru mengaku pusing karena banyak warga daerah penyangga seperti Tangerang dan Bekasi yang ingin pindah ke Jakarta. Menurut Heru, kedatangan mereka ini akan menjadi beban APBD DKI Jakarta. Pernyataan ini dilontarkan Heru Budi saat membuka acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2024 di Balai Kota. Senin (10/04/2023).
“Jadi
kadang-kadang saya pusing. Pusingnya Pemerintah Kabupaten Bekasi, Tangerang
perlu bantuan dari Pemerintah DKI yang kami berikan, tetapi melihat potensi.
Pemindahan penduduk memang mudah, tetapi jadi beban DKI,” Ujarnya.
Sebelumnya
Heru juga mengatakan hal yang serupa di acara guyub bersama Ketua RW se-Jakarta
Selatan di Bellagio Boutique Hotel, Minggu (5/02/2023). Ia menyoroti
peningkatan angka perpindahan penduduk berpenghasilan rendah ke Ibu Kota, Heru
memandang kondisi ini dapat membebani APBD.
Hal
ini tentunya mengarah pada lonjakan jumlah pendatang baru yang masuk ke DKI
Jakarta pasca libur lebaran yang rata-rata mencapai 20 ribu - 50 ribu orang
pertahun. Dinas Keendudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta
memprediksi jumlah pendatang baru di Ibu kota diperkirakan bertambah sebesar
20-30 persen pasca Lebaran 2023. Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi
Awaluddin mengatakan, mudik Lebaran berimplikasi pada potensi bertambahnya
jumlah pendatang yang berlipat dari pergerakan warga keluar Jakarta.
“Untuk
Lebaran 2023, diprediksi jumlah pendatang baru pasca-Lebaran akan bertambah
sebanyak 20-30 persen atau sekitar 36 ribu-40 ribu pendatang,” kata Budi
dilansir dari tempo.co, Jumat, (14/04/2023).
Pernyataan
Pj Gubernur DKI Jakarta itu mendapat tanggapan dari Ketua Badan Komunikasi
Strategi (Bakomstra) DPD Demokrat sekaligus Pegiat media sosial Taufik
Rendusara. Menurutnya pernyataan Heru Budi Hartono yang mengatakan pendatang
hanya membebani APBD itu patut dibantah. Taufik justru menilai anggapan itu
adalah keliru karena pendatang justru membawa keuntungan.
“Zaman
Gubernur DKI Anies Baswedan operasi yustisi ditiadakan. Namun, Pemprov tetap
mendata pendatang baru dengan mengadakan operasi baru yaitu Bina Kependudukan.
Pendatang bukan beban APBD, Justru salah satu sumber pendapatan daerah. Whicis,
jangan kapok datang ke Jakarta,” tulis Taufik melalui unggahan Twitter, Selasa
(7/02/2023).
Menurut
Taufik, kehadiran pendatang justru membuat pendapatan daerah bertambah. Oleh
karena itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta memfasilitasi pendatang melalui
peningkatan layanan publik.
“Pendatang
tinggal di DKI sejak melek sampai merem lagi juga ikut bayar pajak yg masuk kas
daerah DKI. Urbanisasi jangan dirasakan menjadi beban APBD. Urbanisasi
dikendalikan dgn membantu penduduk melengkapi dokumen kependudukan,” jelasnya.
Berbeda Dari Gubernur Sebelumnya
Pada
awal kepemimpinannya sebagai Gubernur di DKI Jakarta, Anies Baswedan membuka
pintu selebar-lebarnya bagi para pendatang baru untuk masuk dan mengadu nasib
di Jakarta, karena menurutnya itu adalah sesuatu hal yang wajar. Anies tidak
ingin membatasi orang-orang yang ingin menaikan derajat hidup mereka di
Jakarta, karena setiap orang berhak untuk hidup lebih baik.
“Jangan
menutup orang mengadu nasib. Kita semua ke sini dulu mengadu nasib. Jangan
sekarang kita menutup orang mengadu nasib,” tegas Anies.
Pemprov
DKI Jakarta, tak akan menahan atau bahkan melarang orang dari daerah lain untuk
pergi ke Jakarta. Namun ia menghimbau agar siapa pun yang ke Jakarta taat
aturan dan administrasi kependudukan.
“Republik
ini mengizinkan semua warga untuk mengadu nasib dimana saja, asal taat aturan,
aturan kependudukan, aturan pencatatan sipil,” ujar Anies.
Di
Jakarta pengembangan dan pembangunan yang dilakukan Anies Baswedan dan jajaran
Pemprov DKI Jakarta adalah untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesetaraan bagi
semua warga, termasuk warga pendatang. Hal itu dilakukan dengan terus berusaha
menghilangkan jurang perbedaan dan menyatukan tujuan bersama. Red
Komentar
Posting Komentar