Sunny dan Surya Tjandra, Dua Kader PSI Yang Mendukung Anies Baswedan

-

 


Broniesupdate, Jakarta --- Setelah Sunny Tanuwidjaja, Satu lagi kader PSI (Partai Solidaritas Indonesia) yang memutuskan untuk mendukung Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai capres 2024, ialah Surya Tjandra yang blak-blakan mengaku mendukung Anies Baswedan sebagai capres 2024. Hal itu disampaikan Surya dalam acara diskusi Total Politik Kamis (28/7/2022).

"Kalau saya pribadi saya pilih Pak Anies," kata Surya.

Mantan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil yang beberapa waktu lalu digantikan dengan rekan separtainya Raja Juli Antoni itu mengaku sudah memahami betul kinerja Anies Baswedan selama ia berinteraksi menjadi orang nomor dua di Kementerian ATR.

Selama Surya menjabat di kementerian ATR dia merasakan betul bekerja dengan kepala-kepala daerah di seluruh Indonesia dimana menurutnya Anies adalah kepala daerah yang dapat menata daerahnya dengan baik.

"Kerjaan saya kan ketemu kepala daerah hampir 32 provinsi. Dia (Anies) itu bisa menata, khusus untuk isu agraria dan pertanahan itu DKI ada hibah ke Kanwil Rp80 miliar untuk beresin sinkronisasi data. Data pembangunan secara umum dan data pertanahan, Supaya gak tumpang tindih dan bisa solid," tambahnya.

Ide sinkronisasi data pertanahan ini sebenarnya bukan murni ide Anies, tapi dari Jokowi. Dan itu membuktikan bahwa ia mampu melanjutkan kerja-kerja yang sebelumnya dikerjakan Jokowi.

"Itu sebenarnya bukan idenya pak Anies, tapi itu dari Pak Jokowi. Dalam konteks isu pertanahan dia melanjutkan kerjanya Pak Jokowi. Saya percaya ia bisa melanjutkan," tegasnya.

Surya juga mengatakan bahwa keyakinannya terhadap kepemimpinan Anies Baswedan yang membawanya kepada keputusanya saat ini "Saya liat yang dia kerjakan," tegasnya.

 

Siap Jadi Tim Pemenangan Anies

 

Bila ditanya apakah Surya siap apabila diajak bergabung kedalam tim pemenangan Anies, dengan jelas ia mengatakan dirinya siap berkontribusi dalam tim pemenangan Anies..

"Tergantung Pak Anies ya dia merasa perlu nggak, oke sebagai bagian kontribusi yang bisa diberikan barangkali," ujarnya.

Surya Tjandra tidak mempermasalahkan jika ada yang kontra terhadap pilihannya. Surya mengatakan bahwa kerja presiden yang akan datang bila dilihat dari sisi profesionalitas adalah melanjutkan dan menyempurnakan apa yang sudah dilakukan oleh presiden sebelumnya. dia akan berupaya untuk mendorong Anies melanjutkan program Pak Jokowi jika dimintai bantuan untuk menjadi tim pemenangan.

"Kenapa sih, apa alasan, soal terima atau nggak ya masing-masing, gue nggak sedang meminta orang harus nurut, tapi yang jelas dengan gue bicara pengalaman kerja. Apa yang gue lihat dalam interaksi kerjaan ya hari-hari gue ngalamin itu, kita bicara konten bukan cuma sentimen, tapi secara program, nanti kalau Pak Anies mau merekrut gue ya, gue harus lanjutin, 'Pak Anies, Bapak harus lanjutin yang kemarin dibuat Pak Jokowi'," ujarnya. Red

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

-
Gambar
Oleh: Tony Rosyid ( Pengamat Politik dan Pemerhati Bangsa) Gak perlu kaget! Semua tentang Anies akan selalu disoal. Tentang apa saja. Ini semua akan berhenti jika Anies tidak didorong untuk mencalonkan diri jadi presiden. Anies itu ancaman. Pertama, ancaman buat bisnis gelap. Segelintir orang terlalu kaya di Indonesia merampok uang negara dengan sangat leluasa. Anies terbukti dan akan selalu dianggap berpotensi menjadi penghalang. Kedua, Anies ancaman buat kepentingan politik pihak tertentu. Anies punya kans besar untuk menjadi presiden. Lawan politik akan terus menghalangi dan menjegalnya. Mereka tidak hanya pasang kuda-kuda, tetapi secara sistemik dan masif akan terus menyerang. Satu-satunya serangan yang dianggap paling efektif selama ini adalah "black campaign" atau "fitnah Anies". Mereka menggunakan pertama, buzzer. Ini orang-orang bayaran dan sangat profesional. Kedua, memanfaatkan pihak-pihak yang kecewa atau membenci Anies. Efek pilkada DKI tahun 2017 masih ...
Baca selengkapnya

Sandiaga Seharusnya Minta Maaf Kepada Anies, Itu Fitnah

-
Gambar
Oleh : Asyari Usman (Jurnalis Senior Freedom News) Setelah mencoreng nama baik Anies Baswedan perihal utang pilkada 2017, Sandiaga Uno seharusnya meminta maaf. Tidak cukup hanya mengatakan bahwa setelah sholat istikharah dan konsultasi keluarga, dia dengan entengnya mengatakan tidak mau lagi melanjutkan masalah itu.   Sandiaga jelas telah mencemarkan nama baik Anies. Dia sendiri yang membeberkan utang Anies Rp50 miliar terkiat pembiayaan pilkada DKI 2017. Setelah diungkap isi perjanjian yang sebenarnya tentang uang yang dipinjam Anies itu, barulah Sandiaga sekarang menyatakan “case closed” alias masalah itu diakhiri. Isi perjanjian yang sebenarnya adalah: kalau menang pilkada 2017 itu, utang dianggap lunas. Tapi kalau kalah, Anies akan mengembalikannya. Klausul ini memang lain dari biasanya. Normalnya, kalau menang dikembalikan; kalau kalah dianggap lunas. Sandiaga mengatakan dia mengikhlaskan utang Anies itu setelah menerima masukan dari keluarga. Pernyataan ini sangat...
Baca selengkapnya

Anies Mengusung Politik Ahlak Bukan Politik Identitas

-
Gambar
Oleh: Yusuf Blegur (Kolumnis) Apa yang baik menurut manusia, belum tentu baik di hadapan Allah. Begitupun sebaliknya, apa yang buruk menurut manusia belum tentu buruk di hadapan Allah. Seperti halnya Anies  yang selalu dalam pandangan buruk konspirasi jahat. Anies justru terus menuai kebaikan rakyat karena politik ahlak yang menyertainya, bukan dari politik identitas. Begitulah sejatinya pemimpin yang selalu menghadirkan Tuhan dalam setiap helaan nafasnya, bukan pada kekuasaan politik manusia yang absurd. Sejak memangku jabatan gubernur DKI Jakarta, Anies merupakan  seorang  pemimpin yang menjadi langganan framing jahat. Pembentukan opini Intoleran, radikalis dan fundamentalis,  hingga dicap sebagai pengusung politik identitas sampai menjadi anasir teroris, kerapkali bertubi-tubi menerpa Anies. Identifikasi personal yang sangat kentara sebagai upaya pembunuhan karakter figur Anies, begitu gencar dilakukan secara terstruktur, sistematik dan masif. Menghujani dengan...
Baca selengkapnya