Launching BroNies – PPR, Waketum Partai Demokrat Bicara Rekonstruksionisme



Broniesupdate, Jakarta --- Deklarasi simpul relawan Bro Anies (BroNies) dengan Posko Pilihan Rakyat (PPR) hari minggu (12/03/2023), sukses diselenggarakan di kantor DPP BroNies – PPR Jl. Jatinegara Timur, RT. 01/002, Komplek Bona Gabe, No. 101 Blok A2, Kelurahan Bali Mester, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur.

Deklarasi yang dibarengi dengan acara diskusi publik berjudul ‘Rekonstruksi Indonesia Untuk Kesejahteraan Rakyat’ itu sukses membuka mata para peserta diskusi tentang arti kedaulatan rakyat dan pentingnya peran serta masyarakat dalam mengawal konstitusi.

Salah satu narasumber acara adalah Dr, Harman Benediktus Kabur, S.H., M.H. atau yang biasa dikenal sebagai Benny K Harman. Ia adalah Wakil Ketua Umum Partai Demokrat dan Anggota DPR RI empat periode sejak 2004. Membuka orasinya, Benny menggaris bawahi judul acara diskusi publik yaitu Rekonstruksi Indonesia, menurut Benny Rekonstruksi harus jelas arah dan tujuannya, jangan sampai rakyat Indonesia terjebak dalam euphoria perjuangan tanpa kejelasan.

“Saya ingin bertanya mengapa digunakan istilah merekonstruksi Indonesia, kalau kita mau merekonstruksi Indonesia mau direkonstruksi seperti apa, supaya kita sebagai rakyat tidak hanya menyampaikan yel-yel perjuangan tetapi juga setelah itu musti jelas kemana hendak kita jalan,” Tuturnya.

Benny menilai pemilihan kata rekonstruksi merupakan bentuk tindakan yang ingin mengkoreksi kebijakan-kebijakan pemerintah pusat dari sisi politik sampai ekonomi.

“Namun saya ketika melihat pilihan kata rekonstruksi adalah bukan tanpa alasan dan tanpa tujuan, merekonstruksi Indonesia untuk kesejahteraan rakyat mengacu kepada aspirasi yang sedang berkembang ditengah-tengah masyarakat kita. Rekonstruksi politik Indonesia sengaja dipilih sebagai antitesa terhadap realitas politik dan realitas ekonomi yang tengah terjadi pada masyarakat saat ini.” Sambung Benny.

“Kehidupan masyarakat sangat sulit dan daya beli masyarakat kita sangat rendah, harga kebutuhan pokok yang tinggi tetapi ada sebagian golongan di masyarakat kita yang hidup bermewah-mewah, menurut saya ini adalah sebuah realitas ekonomi dan juga tentu ada realitas politik. Kalau saya mengatakan pilihan tema ini adalah antitesa terhadap realitas politik saat ini terutama terhadap pandangan dari kelompok-kelompok yang menganjurkan kembali kepada undang-undang dasar 1945 sebagai solusi untuk masalah-masalah yang kita hadapi saat ini” Kata wakil ketua komisi III DPR RI periode 2014 – 2019 tersebut.

Benny menambahkan rekonstruksi disini juga dapat dikaitkan sebagai antitesa dari kelompok-kelompok yang pro status quo, yang ingin memepertahankan kekuasaan dengan cara menunda pemilu. Ia juga berharap hasil dari acara diskusi publik Rekonstruksi Indonesia Untuk Kesejahteraan Rakyat harus melahirkan sebuah kesepakatan baru untuk menahkodai Indonesia kedepannya. Dengan melahirkan suatu faham yang sudah disepakati bersama pada masa reformasi 1998 dahulu.

“Gerakan rekonstruksianisme merupakan gerakan untuk memperjuangkan perubahan politik atau ekonomi kedepan benar-benar harus memahami ini sebagai acuan pokok dalam membangun peradaban politik baru kedepannya. Jadi kita memilih pada siang ini istilah rekonstruksi bukan reformasi untuk menunjukan bahwa kita semua yang mendukung gerakan rekonstruksi ini adalah rekonstruksionisme yang pada intinya mendukung sepenuhnya hasil-hasil gerakan reformasi 1998 yang substansinya tertuang dalam amandemen UUD 1945.” Tegasnya.

Seperti diketahui Acara Launching antara simpul relawan pemenangan Anies Baswedan BroNies (Bro Anies) dan Gerakan Posko Pilihan Rakyat (PPR) yang diinisiasikan oleh Wakil Ketua MPR RI Tamsil Linrung sukses dideklarasikan dalam sebuah acara diskusi publik terbuka yang bertajuk ‘Rekonstruksi Indonesia Untuk Kesejahteraan Rakyat’.

Diskusi publik yang juga dihadiri oleh wartawan senior, Edy Mulyadi (moderator); CEO RMOL, Teguh Santosa (narasumber); Aktivis dan pakar kesejahteraan sosial. Syahganda Nainggolan (narasumber); Wakil Ketua DPP PKS, Handi Risza (narasumber); aktivis Anton Permana (narasumber); dan anggota DPR RI 2009-2014 Ramadhan Pohan (narasumber). Acara Deklarasi dan diskusi publik ini dibuka oleh Ketua Umum BroNies Yusuf Blegur. Red

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

Sandiaga Seharusnya Minta Maaf Kepada Anies, Itu Fitnah

Anies Mengusung Politik Ahlak Bukan Politik Identitas