Penolakan Anies di Solo, Fraksi PAN-GERINDRA Membela


Broniesupdate, Jakarta --- Aksi 10 menit orang-orang yang menamakan diri mereka sebagai Masyarakat Solo Raya, sebagai bentuk penolakan kedatangan Anies Baswedan di kota solo pada Minggu, 25/12/2022 mendapat sorotan dari anggota DPRD Kota Surakarta Muhammad Al Amin.

Sekretaris Fraksi PAN-GERINDRA DPRD Kota Surakarta itu mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh sekumpulan warga solo untuk menolak Anies dengan membawa atribut aksi yang bernada provokatif itu merupakan ketidak dewasaan dalam berpolitik. Terlebih lagi kedatangan Anies hanya untuk menghadiri resepsi seorang kerabat.

“Hari ini itu benar-benar agenda pribadi, menghadiri undangan seniornya. Kemudian ada aksi oleh oknum warga yang tidak dewasa dalam menyingkapi,” kata Muhammad Al Amin dilansir dari TribunSolo.com (25/12/2022).

“Apalagi Pak Anies hanya menghadiri hajatan pernikahan, agenda pribadi. Jauh sekali dari agenda politik. Itu sangat naif, kekanak-kanakan. Entah itu wujud demo maupun spanduk,” imbuh nya.

Muhammad Al Amin menegaskan agar aksi serupa tidak terulang lagi di kawasan Solo Raya hanya karena perbedaan persepsi politik. Karena menurutnya perbedaan politik tidak harus di warnai dengan tindakan menghalang-halangi apalagi dengan atribut aksi yang bersifat mendiskreditkan calon presiden tertentu.

“Jangan sampai kemudian Solo Raya ternodai ulah seperti ini karena perbedaan politik, sesungguhnya demokrasi itu indah ketika ada perbedaan,” Pungkasnya.

Sebelumnya sekelompok kecil orang menggelar aksi demonstrasi menolak kedatangan calon presiden Partai NasDem Anies Baswedan di pintu tol Kodran, kecamatan Colomadu, kabupaten Karanganyar, Jateng, Minggu (25/12/2022).

Demonstrasi itu digelar sebagai respon atas kedatangan Anies Baswedan ke daerah tersebut untuk menghadiri pesta pernikahan putra temannya, Dosen Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim.

Aksi masa yang tampak mengenakan helm, topi dan masker itu membentangkan   poster bertuliskan “Enyahlah Anies Baswedan dari Kota Solo”, “Anies Dilarang Masuk”, dan “Wong Solo Tolak Politik Anies”. Akan tetapi aksi yang digelar di perbatasan Karanganyar dan Solo itu hanya berlangsung sekitar 10 menit, tepatnya sejak 12.10 hingga 14.20. Red

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

Sandiaga Seharusnya Minta Maaf Kepada Anies, Itu Fitnah

Anies Mengusung Politik Ahlak Bukan Politik Identitas