Mengapa Anies Selalu Disambut Meriah?
Oleh : M Chozin Amirullah
Mulai
awal November 2022, Anies Baswedan melakukan silaturahmi kebangsaan ke beberapa
daerah di Indonesia. Diawali dari Medan, lalu dilanjutkan ke Solo, Jogja,
Ciamis, dan Tasikmalaya. Dari beberapa kunjungan tersebut, ada satu fenomena
yang sama, yaitu Anies selalu disambuat masyarakat dengan meriah.
Ada
satu pertanyaan yang menggelitik dari kunjungan dan silaturahmi tersebut. Apa
yang membuat Anies selalu disambut begitu meriah? Padahal dia bukan pejabat
negara. Dia juga bukan petinggi partai atau ormas. Bahkan dia juga bukan ketua
keluarga atau ikatan alumni sebuah kampus.
Bagi
saya, ini satu fenomena yang menarik. Ingat, Anies sekarang adalah warga negara
biasa. Bukan lagi pejabat. Tapi selalu disambut dengan gegap gempita. Saya akan
coba mengurai satu per satu faktor apa saja yang membuat kehadirannya selalu
ditunggu oleh masyarakat.
Pertama,
kerja Anies dilihat masyarakat. Meskipun Anies hanya memimpin DKI Jakarta
selama lima tahun (2017-2022), tapi kinerja Anies bisa dirasakan oleh seluruh
masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Terasa hiperbolik? Tunggu dulu. Saya akan
tunjukkan buktinya.
Kesungguhan
Anies dalam menuntaskan janji membangun Jakarta selama lima tahun sudah
dipenuhi. Bukan hanya pada status selesai, tapi
dipenuhi dengan sangat baik. Dalam survei yang dilakukan Vox Populi dan
LSI menunjukkan kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Anies. Nilainya tidak
main-main, 83,5% dan 80% warga merasa puas. Sangat tinggi.
Kepuasan
warga tersebut tidak lepas dari kebijakan-kebijakan yang diambil Anies
Baswedan. Berbagai fasilitas publik dibangun dengan menawan selama Anies
menjabat Gubernur DKI Jakarta. Ibukota benar-benar jadi kota dunia. Banyak
sekali fasilitas publik keren yang dinikmati masyarakat.
Fasilitas
publik yang menawan tersebut, banyak yang dijadikan tempat beraktivitas.
Masyarakat yang menggunakannya kemudian mendokumentasikannya dan menyebarkan ke
media sosial, lalu viral. Kecantikan kota Jakarta akhirnya bisa dinikmati oleh
seluruh masyarakat Indonesia, bahkan dunia.
Dampaknya
apa? Banyak wisatawan dari luar kota, bahkan ada dari luar negeri, datang ke
Jakarta untuk menikmati fasilitas publik di Jakarta. Masih ingat Citayam
Fashion Week kan? Fasilitas publik di Dukuh Atas tersebut digunakan oleh warga
dari luar kota. Hebatnya lagi, Citayam Fashion Week di Jakarta menginspirasi
warga kota lain untuk membuat pagelaran sejenis seperti Bandung Fashion Week,
Semarang Fashion Week, Makassar Fashion Week dan lainnya.
Kedua,
masyarakat kita semakin rasional. Ya, masyarakat kita sekarang ini bisa menilai
kinerja pejabat publik dengan rasional. Jadi, bila bagus memang dinilai bagus,
bila kurang baik dinilai kurang baik. Kebijakan-kebijakan yang diambil dan
dijalankan oleh Anies selama memimpin Jakarta, terbukti berdampak positif bagi
warga DKI Jakarta dan Indonesia. Hal tersebut dinilai positif oleh masyarakat.
Ada
banyak contoh kebijakan Anies yang kebijakannya mendapat penilaian positif dari
masyarakat. Transportasi publik terintegrasi lewat JakLingko, harga pangan di
Jakarta terkendali, penataan kampung-kampung Jakarta, pembangunan stadion kelas
internasional, dan masih banyak lagi.
Ketiga,
kharisma Anies. Menurut saya, Anies adalah sosok kharismatik. Menurut sosiolog
Max Weber, memang ada tipe-tipe pemimpin kharismatik, yaitu pemimpin yang
memiliki kekuatan luar biasa. Hal tersebut menurut saya ada dalam diri Anies.
Itulah
tiga hal yang membuat Anies selalu disambut gegap gempita setiap berkunjung ke
satu daerah. Pertanyaan selanjutnya, apakah sambutan-sambutan tersebut hanya
terjadi kemarin, atau masih mungkin terjadi di lokasi-lokasi lainnya? Meminjam
istilah bahasa kekinian, sambuatan Anies ke depan akan semakin pecah.
Komentar
Posting Komentar