Urban 20 2022 Menjadi Pembuktian Kerja Keras dan Kerja Cerdas Anies Baswedan Membangun Jakarta
Broniesupdate, Jakarta --- Menjelang Forum Urban 20 atau Mayor Summit 2022 akan digelar pada Selasa (30/8/2022) hingga Rabu (31/8/2022) di Hotel Fairmont, Jakarta. Mata Dunia tertuju kepada Jakarta, Semua perwakilan negara-negara peserta akan menilai tentang perkembangan Jakarta terutama perkembangan Transportasi dan ruang ketiga yang memang sedang digencarkan kota-kota maju di seluruh dunia untuk mengurangi emisi karbon.
Salah
satunya yang dilakukan wali kota Los Angeles,
Eric Garcetti yang lebih memilih menggunakan moda transportasi umum bus
TransJakarta Hingga MRT. Eric bertolak dari Hotel Fairmount menuju Halte Gelora Bung Karno
(GBK), selain itu Eric juga menyempatkan diri untuk mengunjungi Halte CWS yang
berada di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Tentunya
yang Eric lakukan bukanlah hanya sekedar tour belaka, tetapi dia ingin melihat
dan merasakan secara langsung moda Transportasi umum di Jakarta dan bagaimana
penataan kota yang sedang berlangsung.
![]() |
wali kota Los Angeles, Eric Garcetti menggunakan moda transportasi terintegrasi di Jakarta |
Begitu juga dengan Wali Kota Rotterdam Ahmed Aboutaleb yang mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta sudah berad di jalur yang tepat dalam pengembangan transportasi public di Ibu Kota. Hal ini disampaikan Ahmed ketika mengunjungi kawasan transit oriented development (TOD ) di DUkuh Atas, Jakarta Pusat, dimana berbagai moda transportasi umum saling berintegrasi untuk memudahkan mobilitas warga.
Ahmed
mengatakan bahwa alokasi anggaran yang dilakukan oleh gubernur Anies Baswedan
sudah berada di jalur yang benar karena untuk memperbaiki transportasi publik
dan ruang ketiga untuk publik.
"Jalur
yang benar, Gubernur. Jadi, lanjutkan (pekerjaan soal manajemen transportasi
publik dan manajemen ruang umum)," ucap Ahmed, ditemui di Dukuh Atas,
Senin (29/8/2022). Dalam kesempatan itu, Ahmed mengucapkan selamat kepada
Jakarta "Dan saya mau memberi selamat ke kota ini (Jakarta) yang
berinvestasi ke transportasi publik dan ruang publik," tutur Wali Kota
Rotterdam tersebut.
"Ini
kunjungan saya kelima ke Jakarta. Dan saya harus nyatakan, saya melihat
pertumbuhan yang luar biasa tentang bagaimana kota ini berkembang," tutur
Ahmed. "Ini adalah kota yang hebat, orang-orangnya hebat, manajemen tempat
umum yang di dalamnya termasuk manajemen transportasi publik, itu progresnya
sangat signifikan," sambung dia.
Mendapat Pelajaran Tentang Public
Housing
Dikesempatan yang lain Delegasi KTT Wali Kota Forum Urban 20
(U20) asal Berlin, Jerman, Ana-Maria Trasnea mengunjungi kampung susun Akuarium,
Penjaringan Jakarta Utara. Ia memuji pendekatan komunikasi yang dilakukan oleh
Pemprov DKI Jakarta sehingga dapat merubah cara pandang warga Kampung Akuarium
mengenai revitalisasi hunian vertical atau rumah susun.
"Saya
kira memang seperti itu yang patut menjadi contoh, karena cara-cara yang
disampaikan tadi, bagaimana memandu komunitas warga untuk bisa berdaya dan
berupaya menjadikan kota ini semakin inklusif, betul-betul impresif menurut
saya," kata Ana.
![]() |
Wali Kota asal Berlin, Jerman, Ana-Maria Trasnea mengunjungi kampung susun Akuarium, Penjaringan Jakarta Utara. |
Ana tertarik mengunjungi Kampung Susun Akuarium karena dianggap mirip dengan tren perumahan public (public housing) yang ada di negaranya dan berharap Jakarta memiliki konsep yang berbeda dengan Jerman.
Dalam kunjungan tersebut
berlangsung tanya jawab antara peserta tour dan warga. Ada satu yang membuatnya
tertarik dengan peraturan melepas alas kaki, peraturan ini membuat tanda Tanya peserta
tur yang lain karena bisa dipatuhi seluruh warga penghuni Kampung Susun dan
bahkan juga berlaku untuk semua tamu yang datang berkunjung.
Menurut Ana dengan
melepas alas kaki, tanggung jawab menjaga kebersihan menjadi melekat kepada
semua penghuni Kampung Susun Akuarium sehingga biaya perawatan gedung bisa
efisien.
Perlu diketahui saat ini Kampung Susun Akuarium dihuni oleh 103 orang kepala keluarga (KK) dari total 107 unit hunian yang tersedia. Empat unit kosong dan berfungsi untuk menjalankan usaha koperasi.
Warga di Kampung Susun Akuarium dikenakan iuran Rp 170.000 per bulan. Iuran tersebut terdiri atas perawatan gedung sebesar Rp 100.000 dan kebutuhan operasional Rp 70.000. Red
Komentar
Posting Komentar