Di Jakarta Anies Membangun Keadilan Sosial
Broniesupdate, Jakarta --- Selama Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta selama satu periode, tentunya warga Jakarta dapat melihat dan merasakan suatu kemajuan yang besar dari kotanya. Salah satu yang dapat dicermati adalah dari sektor pembangunan pemukiman Anies kembali membangun kampung yang terkena musibah kebakaran atau kampung-kampung yang dulu pernah digusur oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Kampung Aquarium
Kampung
yang berlokasi di Penjaringan, Jakarta Utara itu sempat digusur oleh Ahok pada
2016 dengan alasan lokasi kampung tersebut merupakan kawasan Cagar Budaya.
Selama proses penggusuran, warga yang tidak terima rumahnya digusur melakukan
perlawanan sengit. Meskipun akhirnya menyerah dan bangunan sudah rata dengan
tanah, warga Kampung Akuarium tetap bersikeras untuk bertahan. Selama dua tahun
warga kampung Aquarium bertahan seadanya dalam tenda-tenda yang memprihatinkan.
Baru
pada 2018, Jakarta dibawah kepemimpinan Anies Baswedan menata kembali kampung
Aquarium dengan membangun 90 unit shelter untuk warga yang bertahan diatas
lokasi penggusuran. Tahun 2021, 2 blok pemukiman sudah terbangun. Target 2022,
serah terima 100 persen hunian terbangun atau 3 blok hunian dan sekaligus
kawasannya juga selesai.
Tepat
1 tahun setelah peletakan batu pertama pada 17 Agustus 2020, pembangunan tahap
1 Kampung Susun Akuarium telah tuntas. Anies telah meresmikan dua blok bangunan
5 lantai, terdiri atas 107 unit hunian tipe 36 siap pakai berdiri diatas lahan
seluas 10.575 meter persegi.
Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung
Kampung
Susun Produktif Tumbuh Cakung dibangun di Jalan Kavling DPR Kampung Pulo Jahe,
Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur. Rumah susun itu khusus didirikan untuk warga
eks Bukit Duri, Jakarta Selatan yang kediamannya digusur oleh Ahok pada 2016
silam.
Warga
Bukit Duri yang tidak terima dengan penggusuran tersebut mengajukan gugatan
kepada Pemprov DKI Jakarta ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara dan
Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN). Seolah tidak mengindahkan tuntutan warga,
Pemkot Jaksel dibawah Pemprov DKI.
Jakarta
tetap melakukan penggusuran di wilayah tersebut, yang mengakibatkan PN Jakarta
Pusat mengeluarkan Surat Peringatan (SP) karena telah melanggar asas hukum
pemerintahan yang baik. Akibat dikeluarkanya SP tersebut Pemkot Jaksel dan
Pemprov DKI harus memberikan ganti rugi kepada warga yang rumahnya sudah rata
dengan tanah.
Penggusuran
dilakukan pada saat warga Bukit Duri
tengah melakukan gugatan class action
di PN Jakarta Pusat dan PTUN, sehingga secara norma hukum wilayah tersebut
tidak dapat diganggu hingga mendapatkan putusan berkekuatan hukum tetap.
Baru
pada 25 Agustus 2022 Anies meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung. Pembangunan
yang menelan APBD DKI senilai Rp. 52 miliar rupiah itu menjadi harapan baru
bagi warga terdampak penggusuran Bukit Duri untuk kembali melanjutkan hidupnya.
Kampung Susun Kunir
Kampung
Kunir memiliki sejarah panjang bagi warganya. Setelah kampung yang berada di
kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat ini habis terbakar dan tidak ada
kejelasan revitalisasi dari Pemrov sebelumnya. Selang 3 hari setelah kebakaran
Pemprov DKI Jakarta membeko kawasan ini sampai rata dengan tanah.
Meskipun
kampung Kunir sudah digusur, hanya 33 KK yang bertahan dengan mendirikan
bangunan seadanya diatas puing-puing sisa penggusuran. Namun pada era
kepemimpinan Anies Baswedan di Jakarta Kampung kunir masuk ke dalam program CAP
(Community Action Plan), yaitu sebuah program pembangunan pemukiman yang
menekankan pada kolaborasi antara warga dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Berkat program ini Kampung Kunir berhasil
dibangun dan diresmikan oleh Anies Baswedan pada Sabtu, 10 September 2022.
Bangunan yang terdiri dari satu blok dan empat lantai dengan total 33 unit.
Setiap unitnya berukuran 36 meter persegi. Pada bagian dalam tersedia kamar
tidur, ruang keluarga, kamar mandi, hingga balkon.
Bangunan
rumah susun yang menghabiskan biaya Rp. 13,1 miliar rupiah ini dilengkapi dengan
sarana dan prasarana yang lengkap, seperti area komersial sebagai ruang usaha
warga, ruang serbaguna, galeri, area parker, dan untuk meningkatkan keamanan
kampung susun Kunir juga dilengkapi kamera pengaman.
Kampung Susun Bayam
Kampung
Bayam adalah kampung yang terdampak pembangunan Jakarta International Stadium
(JIS). Anies Baswedan mengatakan warga kampung Bayam juga harus tumbuh
berkembang seiring dengan pembangunan stadion bertaraf internasional. Maka dari
itu, Pemprov DKI Jakarta melalui PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku
pelaksana proyek JIS melakukan penataan Kampung Susun Bayam.
Jakpro
telah melakukan sosialisasi dengan Resettlement Action Plan (RAP) bersama warga
sekitar yang terdampak pembangunan JIS sejak Mei-Agustus 2019. RAP ini bertujuan
agar warga yang terdampak tidak mengalami penurunan kualitas hidup, tetap dapat
hidup berkelanjutan.
Anies
Baswedan sebagai Gubernur saat itu melakukan acara peletakan batu pertama pada
hari minggu, 8 Mei 2022. Kampung Bayam yang akan dibangun mengusung konsep
rumah tumbuh dan tak kalah dengan bangunan dikawasan privat sektor lainnya. Bangunan
diatas area seluas 17.354 meter persegi dibangun 3 tower 4 lantai yang terdiri
dari 138 unit hunian warga, termasuk 3 unit untuk warga lansia dan disabilitas
di lantai dasar.
Setiap
unit memiliki luas 36m persegi dengan layout ruangan meliputi 2 kamar tidur, 1
kamar mandi, dapur, ruang keluarga, balkon, dan ruang cuci. Setiap unit
mengadaptasi konsep mezzanine. Setelah 6 bulan pembangunan kampung susun
Bayam diresmikan Anies pada Rabu, 12 Oktober 2022.
Revitalisasi Pemukiman Warga Gembrong
Setelah
habis terbakar pada 24 April 2022, kawasan pemukiman di gembrong, Jakarta Timur
meninggalkan duka mendalam dibenak warganya. Bagaimana tidak musibah kebakaran
terjadi beberapa hari sebelum hari raya Idul Fitri 1443H yang jatuh pada senin,
2 Mei 2022. Ada sekitar 450 keluarga dengan kurang lebih 1000 jiwa kehilangan
tempat tinggal akibat kebakaran besar di pasar Gembrong. Perstiwa nahas tersebut
langsung mendapat perhatian dari Anies Baswedan yang kalau itu menjabat sebagai
Gubernur.
Selanjutnya,
Anies menggandeng Badan Amil Zakat Nasional atau Baznas (Bazis) DKI Jakarta
untuk kembali membangun kembali hunian warga dengan desain dua lantai berkonsep
water front city atau daerah tepian air.
Kampung
Gembira Gembrong terdiri dari 138 unit hunian diatas lahan 1200 m2,
pembangunan kampung itu sendiri menghabiskan Rp. 7,8 miliar.
Pada
tanggal 7 Oktober 2022 kampung Gembira Gembrong rampung dan diresmikan oleh
Anies Baswedan. Kawasan sekitar kampung ini pun dibuat berwarna-warni untuk
menonjokan konsep gembira, guna mengangkat nilai sejarah dimana dulunya lokasi
ini banyak pedagang mainan.
Selain
membangun 138 unit hunian dengan desain dua lantai, diwilayah tersebut juga
dibangun PAUD, Musalah, Posyandu, hingga toilet dan septic tank komunal.
Tidak
dapat dipungkiri, selama satu periode kepemimpinannya di Jakarta, Anies
Baswedan memang selalu menghadirkan keadilan sosial untuk warganya disetiap
kebijakan yang dikeluarkan. Bentuk keadilan sosial dapat kita jumpai dan
rasakan dari sektor pembangunan, transportasi, pelayanan publik, pendidikan, dan
masih banyak lagi. Red
Komentar
Posting Komentar