Setelah Rakyat, Jokowi Ngeprank Parpol
Disampaikan Oleh : Yusuf Blegur (Ketua Umum BroNies)
Maksud
hati ingin mengambil simpati dan dukungan partai politik. Namun, acara relawan
di GBK yang sejatinya menggiring agenda Jokowi presiden 3 periode atau
perpanjangan jabatan. Hanya menghasilkan realitas menari di atas penderitaan
rakyat. Dengan kebiasaan berbohong pada rakyat termasuk tak ada rasa
sensitifitas warga Cianjur yang dilanda gempa. Jokowi dan relawannya kini mulai
ngeprank parpol seolah masih mendapat dukungan yang besar dan kuat dari rakyat.
Belum
reda gelombang distorsi kebijakan rezim yang membuat rakyat sengsara. Jokowi
sebagai kepala negara dan kepala pemerintah terus berulah melakukan hal-hal
yang tidak relevan dengan kepentingan bangsa Indonesia. Saat negeri berduka
dengan gempa Cianjur, Jokowi bersama relawannya asyik bersenang-senang
menghabiskan dana yang disinyalir mencapai 100 M di GBK.
Bukan
hanya rakyat, bahkan PDIP yang menjadikan Jokowi sebagai petugas partai ikut
menggugatnya.
Melalui
Dedi Sitorus seorang kadernya di parlemen, PDIP mempertanyakan 5 hal
diantaranya ughensitas dan pemilihan tempat acaranya. Seperti biasa, Jokowi dan
relawannya ngeles bagai bajaj. Bahkan kata Dedi Sitorus para relawan itu sok
tahu, merasa paling benar dan berkuasa
dari yang lain. Wujud relawan yang sangat memalukan, sudah bodoh tapi sok pintar
yang bisa menjadi cerminan presiden yang
memang sudah ngga karu-karuan.
Jokowi
seakan mengokohkan dirinya yang sudah diidentifikasi rakyat sebagai presiden
yang tidak punya kapasitas dan paling hobi berbohong. Tukang ngeprank kalau
merujuk istilah milenial. Tak cukup rakyat, kini giliran partai politik yang
kena prank Jokowi. Setelah menemui jalan buntu untuk merayu PDIP agar mendukung
jabatan 3 periode atau perpanjangan jabatannya. Jokowi kini mulai banyak
bermanuver mencari dukungan parpol. Golkar, PAN dan PPP misalnya. Jokowi
berusaha mendorong partai-partai politik itu untuk mengusung Ganjar sebagai
capresnya. Koalisi
Indonesia
bersatu (KIB) seperti ditekan karena diduga para ketua umum parpolnya
tersandera kasus berupa skandal korupsi.
Melalui
KIB, Jokowi seperti sedang menyiapkan atau memaksa Ganjar sebagai presiden
boneka oligarki berikutnya. Tentu saja sebagai cadangan jika presiden 3 periode
atau perpanjangan jabatan gagal diwujudkan Jokowi.
Sayangnya,
niat Jokowi memenuhi syahwat politik kekuasaannya itu bagai pungguk merindukan
bulan. Bukan hanya miris dan memprihatinkan, acara kumpul relawan di GBK
menjadi cemoohan publik. Semakin membuktikan Jokowi dan para relawan itu memang
nyata ironi. Mengabaikan kondisi negara yang sedang mengalami krisis dan
terpuruk, terlebih ditengah duka korban gempa Cianjur. Semua yang dilakukan
Jokowi dan relawannya cenderung semu dan penuh kebohongan. Mungkin sudah
terbiasa kehidupan negara ini dianggap permainan, senda gurau dan hanya untuk
senang-senang. Tak ada skala prioritas dan hal yang urghens, acara relawan di
GBK tidak lebih sebagai upaya mengumpulkan massa bayaran untuk hiburan semata.
Maksudnya ingin menunjukkan dukungan rakyat kepada Jokowi masih besar dan kuat.
Namun, manuver Jokowi dan relawan itu, seseunggunya hanyalah upaya ngeprank
partai politik agar mau mengusungnya menjadi presiden 3 periode atau
memperpanjang jabatannya.
Kasihan
Jokowi dan para relawan ndableknya itu, tak lelah ngeprank rakyat kini mulai
ngeprank parpol. Seharusnyamereka itu layak berada di panggung komedi atau
menjadi bintang sinetron bergenre lawak.
Hanya
punya bakat melucu dan melawak, tapi sayangnya tidak profesional dan tidak
menghibur. Bahkan menambah kesedihan dan pilu serta duka yang berkepanjangan
bagi siapapun yang mendengar dan menyaksikannya. Kalau rakyat sih sudah
terbiasa, terbiasa jadi bulan-bulanan di prank Jokowi, entahlah kalu parpol
yang di prank. Kita lihat saja apa yang terjadi, apa yang dilakukan parpol
menyikap prank Jokowi dan relawannya.
Dari pinggiran catatan labirin kritis
dan relung kesadaran perlawanan.
Bekasi Kota Patriot.
30 November 2022/6 Jumadil Awal 1444
H.
Komentar
Posting Komentar