Mengingat Kembali Sejarah Tiga Kampung Yang Di Gusur Ahok dan Dibangun Anies

 


Broniesupdate, Jakarta --- Selama lima tahun kepemimpinannya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah meresmikan pembangunan tiga kampung yang dulu digusur oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Anies mengungkapkan betapa pentingnya membangun masadepan yang dimulai dari keluarga dengan cara menyediakan tempat tinggal yang layak untuk mereka.

"Memastikan bahwa kelangsungan hidup terjaga, masa depan anak-anaknya tetap bisa diamankan. Itulah sebabnya proses pembangunan kampung-kampung yang semula warganya tergusur kita lakukan di beberapa waktu ini bahwa Jakarta harus memberikan solusi perumahan bagi mereka," ungkap Anies.

Sejalan dengan apa yang Anies ucapkan pada saat ia meresmikan kampung susun produktif tumbuh cakung beberapa waktu lalu, ia mengatakan agar kedepannya tidak ada lagi penggusuran dengan menggunakan kekerasan.

"Kita harus bersyukur, negara harus berjanji kita tidak boleh mengulangi peristiwa yang terjadi di Bukti Duri. Ini harus jadi komitmen kita," tegasnya. "Pemprov DKI juga begitu. Tidak bisa lagi kita melakukan tindakan seperti kita saksikan di tempat itu. Itu sudah jadi sejarah, kita ambil hikmahnya," sambungnya.

Berikut rangkuman Broniesupdate.news tentang pembangunan tiga kampung pada era kepemimpinan Anies yang dulunya digusur oleh Ahok.

1. Kampung Susun Kunir

Kampung susun Kunir

Pembangunan Kampung Susun Kunir diresmikan dan dimulai pada tanggal 14 Oktober 2021. Kampung Susun Kunir itu diperuntukkan bagi warga Pinangsia yang menjadi korban penggusuran pada 2015 silam dimana nantinya kampung susun tersebut akan ditempati oleh 33 kepala keluarga (KK). Sebelumnya pada 2018 terdapat 33 KK di kawasan itu yang bertahan di atas puing-puing bangunan rumahnya yang tinggal di bedeng usai dilakukan penggusuran. Lalu shelter pun dibangun dan digunakan oleh para warga.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengharapkan, rancangan Kampung Susun Kunir bisa dijadikan sebagai tempat produktif yang dapat menghasilkan dan mengangkat hidup para penghuninya. 

2. Kampung Akuarium

Kampung susun Aquarium

Pada 17 Agustus 2021, Anies juga meresmikan Kampung Susun Akuarium di bekas lokasi gusuran Kampung Akuarium, Penjaringan, Jakarta Utara. Anies menyebut pembangunan Kampung Susun Akuarium sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta untuk mewujudkan rasa keadilan dalam bidang permukiman warga.

Dalam sambutannya Anies mengatakan bahwa pembangunan kampung aquarium menjadi sala satu program pemkot DKI Jakarta dalam hal peningkatan kualitas hidup dan akan menjadi percontohan pemukiman warga di sekitarnya kelak.

"Pembangunan Kampung Susun Akuarium merupakan program strategis Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam hal peningkatan kualitas kawasan permukiman dan masyarakat yang bertujuan untuk memfasilitasi warga DKI Jakarta memenuhi rasa keadilan dalam bermukim" "dan memenuhi kebutuhan tempat tinggal yang layak huni, nyaman dan terjangkau. Sehingga, Jakarta tidak hanya maju kotanya, tapi juga bahagia warganya," kata Anies dalam sambutannya.

DIketahui kampung Susun Akuarium digusur pada 11 April 2016 karena Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ingin membangun sheetpile di tempat berdirinya bangunan warga di samping Museum Bahari dan Pasar Ikan. Tanggul juga harus dibangun untuk mencegah air laut masuk. Kampung Akuarium akhirnya diratakan dengan tanah. Namun sekali lagi penggusuran tanpa solusi hanya akan menimbulkan masalah yang lain, tak khayal sejumlah warga memilih bertahan di atas puing-puing bangunan dan membangun tenda-tenda di sana.

Kini, korban penggusuran telah menempati 107 unit yang berada di dua blok bangunan di Kampung Akuarium yang dibangun Anies.

3. Kampung Susun Cakung

Kampung susun Cakung

Yang paling terbaru adalah Gubernur DKI Anies Baswedan meresmikan Kampung Susun Produktif Tumbuh Cakung di RW 05 Kelurahan Jatinegara, Cakung, Jakarta Timur.

Kampung susun itu dibangun di tanah seluas 4.000 meter persegi yang terletak di lahan HPL Nomor 4 Kelurahan Jatinegara. Lahan itu sebelumnya ditempati oleh beberapa pedagang dan petani kangkung. Kampung Susun Cakung itu nantinya akan ditempati 75 keluarga dari Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan yang digusur pada 2016 silam. "Sebuah janji, alhamdulillah hari ini mulai kita lunasi dan tunaikan sebaik-baiknya. Kita semua bersyukur, persis lima tahun satu bulan dari peristiwa akhir September 2016," kata Anies.

Untuk diketahui, permukiman warga Bukit Duri digusur pada 26 September 2016. Penertiban bangunan di Bukit Duri dilakukan dalam rangka normalisasi Kali Ciliwung. Penggusuran tersebut baeujung dengan perlawanan warga Bukit duri kala itu. Sebagian warga Bukit Duri yang rumahnya digusur kemudian mengajukan gugatan class action. Mereka menuntut ganti rugi hingga Rp 1,07 triliun. Selain gugatan class action, warga juga menempuh upaya hukum di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Mereka menggugat surat peringatan penggusuran yang dikeluarkan Kepala Satpol PP Jakarta Selatan sebagai maladministrasi. Di tingkat pertama, PTUN memenangkan warga. Pemkot Jaksel kemudian mengajukan banding dan menang. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat baru memenangkan gugatan class action warga Bukit Duri pada 25 Oktober 2017. Pemprov DKI tidak mengajukan banding dan akan membayar ganti rugi. Kala itu Anies yang telah menjabat sebagai Gubernur DKI berjanji akan membayar ganti rugi sebesar Rp 18,6 miliar dan membangun kampung susun untuk warga Bukit Duri.

Pembangunan Hunian yang layak untuk warga Jakarta terdampak penggusuran adalah sala satu dari janji kampanye Anies yang sudah terlunasi, guna untuk memberikan keadilan sosial kepada seluruh warga Jakarta. Red



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Apa Yang Tidak Dipersoalkan Dari Anies?

Sandiaga Seharusnya Minta Maaf Kepada Anies, Itu Fitnah

Anies Mengusung Politik Ahlak Bukan Politik Identitas